Kenali , Cintai, Kunjungi Museum
“Gaul” inilah kata yang sering kita dengar di trend-trend anak remaja masa kini. Tidak jarang pula para remaja kini menghabiskan waktunya untuk nongkrong di tempat-tempat umum seperti mall, warnet, gamenet, bilyard dan tempat hiburan lainnya. Tempat-tempat seperti itulah yang banyak di kunjungi para remaja sekarang ini. Banyaknya tempat-tempat dan fasilitas hiburan di era modern seperti ini, menjadikan tempat-tempat bersejarah seperti Museum semakin tersingkirkan keberadaannya. Untuk itu saya sebagai pelajar remaja kota Yogyakarta ingin mencoba untuk mengenalkan kembali Museum kepada teman-teman pelajar remaja lainnya dengan maksud untuk membangun kembali jiwa patriotisme, rasa kebersamaan, rasa kesatuan, serta semangat kepedulian mereka semua demi terciptanya rasa cinta terhadap budayanya sendiri.
Tema yang akan saya angkat pada lomba essay kali ini adalah Batik.Tetapi sebelum saya membeberkan tema ini, saya ingin menceritakan sedikit seluk beluk Museum Sonobudoyo yang sebelumnya telah saya kunjungi sebagai sumber obyektif gagasan ide saya. Museum Sonobudoyo letaknya di utara alun-alun utara Yogyakarta. Museum ini didesain oleh Ir.Kartzen yang berbentuk rumah Joglo. Museum Sonobudoyo berdiri pada tanggal 06 November 1935 yang dipimpin oleh Prof.Dr Huseun Djajaningrat.
Koleksi Museum Sonobudoyo dibagi menjadi 10 kategori yaitu koleksi geologi, biologi, etnografi, arkeologika historika, numismatika, filologika, keramologi, seni rupa dan teknologika. Ada benda yang di letakkan di luar, namun ada juga benda yang diletakkan di alam vitirin. Banyak berbagai benda yang saya lihat di sana, seperti seni tulisan jawa, wayang, batik, topeng, perunggu, dan benda-benda bersejarah lainnya. Adapula koleksi keris yang jumlahnya hamper 1200 yang disimpan di Museum Sonobudoyo. Sewaktu saya di sana, saya juga melihat bagaimana pembuatan wayang dibentuk. Museum Sonobudoyo juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah. Jika ada suatu temuan benda baru, kemudian para pengelola melakukan penelitian terlebih dahulu, setelah itu jika memang benar-benar benda yang ditemukan itu benda yang bersejarah, maka akan diawetkan dan disimpan agar tetap terjaga keasliannya dan supaya keberadaannya tidak hilang ditelan zaman.
Mungkin anda ingin tahu alasan saya memilih batik sebagai tema essay saya ini. Ya, rasa penasaran dan ketertarikan saya terhadap batik itulah yang menyebabkan saya memilih tema batik. Sebenranya saya belum paham betul tentang gambar-gambar dan motif-motif batik, namun disini saya ingin mengulas sedikit tentang batik yang saya ketahui, agar teman-teman yang semula belum mengerti batik menjadi mengerti sedikit tentang batik. Dengan begini kita bisa belajar bersama dan berbagi ilmu pengetahuan batik dengan teman lainnya.
Kita sebagai orang Jawa tentulah sering mendengar kata batik, bahkan tidak jarang kita memakai batik di acara-acara yang formal seperti, undangan acara pernikahan. Ada berbagi jenis batik yang ada di Indonesia, berhubung kita di Jawa kita mengenal batik dengan istilah batik Jawa. Disini aya akan memberikan sedikit pengertian tentang batik Jawa. Batik Jawa adalah warisan kesenian budaya orang-orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang diwariskan secara turun temurun. Batik Jawa juga mempunyai motif yang berbeda-beda, perbedaan ini terjadi disebabkan karena motif-motif batik mempunyai karakteristik masing-masing dan mengandung makna tersendiri sesuai dengan dimana batik itu diwariskan. Batik juga bukan gambar semata, akan tetapi didalam gambar-gambar itu terdapat suatu arti atau kandungan makna yang berasal dari leluhur mereka, seperti penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha.
Batik Jawa banyak berkembang di daerah Solo dengan sebutan Batik Solo, dan di daerah Jogja dengan sebutan Batik Jogja. Seharusnya dengan beragam seni kebudayaan ini, kita sebagai Warga Negara Indonesia harusnya bisa berbangga hati. Salah atunya di bidang fashion yaitu batik. Corak dan motif batik Indonesia sendiri sangat banyak, ada yang asli dari nenek moyang bangsa kita, namun adapula motif yang merupakan akulturasi atau percampuran dengan kebudayaan bangsa lain. Banyak berbagai macam batik di Indonesia seperti batik Madura, dan batik-batik dari berbagai pulau lainnya.
Salah satunya yaitu Batik Kraton yang berasal dari Jawa. Awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia adalah Batik Kraton. Batik Kraton motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik Kraton ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di Kraton. Motif Parang Barong, Parang Rusak, Udan Liris dan motif Batik Kraton lainnya pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang-orang luar Kraton atau orang-orang biasa. Kalau kita cermati dengan seksama, orang-orang luar negeri sepertinya sudah mulai mempelajari dan ingin mengerti kebudayaan kita, seperti pengalaman saya, seketika saya pergi bersama bude saya dalam suatu acara peluncuran buku batik, disana saya melihat beberapa touris-touris yang mengenakan pakaian batik. Inilah bukti bahwa keunikan kebudayaan-kebudayaan Indonesia telah menarik perhatian Negara-negara lain.
Tetapi saya heran, orang-orang Indonesia yang justru memiliki banyak beragam kebudayaan malah acuh terhadap budayanya sendiri. Meskipun demikian, saya yakin sebagian kecil warga Indonesia masih mempertahankan adat dan kebudayaan yang masih mereka miliki. Pakaian batik sekarang juga beragam macam modelnya, itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemakaian baju batik, dan itu menunjukkan pakaian batik model sekarang ini tidak kalah saing dengan pakaian-pakaian selain batik. Hal tersebut membuat orang-orang yang memproduksi batik ditintut untuk lebih kreatif lagi dalam mendesain model-model pakaian batik, agar produknya atau desainnya menimbulkan ketertarikan terhadap masyarakat sehingga menjadikan masyarakat berminat untuk membeli dan mengenakannya.
Perlu kita ketahui juga, bahwasannya pada orang tua khususnya nenek atau simbah yang masih hidup saat ini, mereka masih tetap memakai pakaian tradisional yaitu salah satunya batik. Intinya dengan cara apapun, kita tetap harus menjaga dan melestarikan batik, tidak hanya batik saja, tetapi budaya Indonesia yang beraneka ragam lainnya juga kita eksiskan keberadaannya. Agar kebudayaan yang kita miliki ini tidak diakui Negara lain. Untuk itu perlu adanya partisipasinya bersama, setidaknya usaha yang kita lakukan walaupun kecil kelihatannya, namun besar hasilnya. Dan kita sebagai generasi penerus bangsa wajib untuk menghargai dan mempertahankan nilai-nilai kebudayaan bangsa kita, demi majunya Negara kita.
0 komentar:
Posting Komentar